PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KERUGIAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM POTONG DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN SINJAI TIMUR DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis-jenis manajemen risiko yang
diterapkan pada Usaha Peternakan Ayam Potong Dengan Pola Kemitraan Di Kecamatan Sinjai Timur Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (2) Penerapan Manajemen Risiko
Kerugian Pada Usaha Peternakan Ayam Potong Dengan Pola Kemitraan Di Kecamatan Sinjai Timur Di Tinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (3) Tinjauan Ekonomi Islam Tentang
Manajemen Risiko Usaha Ternak Ayam Potong Dengan Pola Kemitraan Di Kecamatan Sinjai Timur. Metode Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan menggunakan pendekatan
Fenomenologi. Adapun sumber data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan wawancara serta data sekunder dari riset
kepustakaan. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu Observasi, Wawancara Terstruktur, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data yang
digunakan adalah Reduksi data, penyajian data dan Verifikasi.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) jenis penerapan manajemen risiko yang diterapkan dalam peternakan
ayam potong di kecamatan sinjai timur terdapat tiga jenis yaitu manajemen risiko operasional, finansial, dan strategis (2) Penerapan Manajemen Risiko Kerugian pada Usaha Peternakan
Ayam Potong dengan pola Kemitraan di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai yaitu untuk meminimalisir risiko para peternak melakukan berbagai usaha, diantaranya yaitu lebih
memperbaiki kerjasama dengan perusahaan sejak dari awal sehingga resiko dapat di atasi bersama, selain dengan vimempererat kerjasama dengan perusahaan usaha yang
dilakukan yaitu lebih memperhatikan kebersihan kandang, serta obat obatan baik obat-obatan dari perusahaan maupun mencarikan obat herbal. (3) Tinjauan ekonomi islam tentang
manajemen risiko usaha ternak ayam potong di kecamatan Sinjai Timur masih belum efisien. Penerapan pola kemitraan yang dijalankan ada kesamaan dengan konsep syirkah. Dimana
lebih kepada syirkah mudharabah, dimana pihak perusahaan dalam menjalankan kemitraan dengan peternak bertindak sebagai pemilik dan peternak sebagai pekerja/pelaksana (mudharib).