PERBANDINGAN METODE CERAMAH DAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 1 SINJAI

Hasil penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut: 1) Penerapan metode ceramah pada peserta didik kelas XI MIPA I disimpulkan bahwa terjadi peningkatkan motivasi belajar peserta didik selama dilakukannya treatment dengan besaran peningkatannya dapat dilihat dari nilai Pre-Test dan Post-Test yaitu, skor terendah (Minimum) yang diperoleh peserta didik pada angket Pre-Test Motivasi belajar kelas XI MIPA 1 adalah 43 dengan skor tertinggi (Maximum) adalah 77 dengan rata-rata skor (Mean) 62,38) dan standar deviasi 7,461, sedangkan skor terendah (Minimum) yang diperoleh peserta didik pada angket Post-Test Motivasi belajar kelas XI MIPA 1 adalah 57 dengan skor tertinggi (Maximum) adalah 93 dengan rata-rata skor (Mean) 69,50 dan standar deviasi 7,758. 2) Penerapan metode problem solving pada peserta didik kelas XI MIPA 3 disimpulkan terjadi peningkatan motivasi belajar berdasarkan data yang telah diuji selama treatment, dengan besaran peningkatannya dapat dilihat dari nilai Pre-Test dan Post-Test yaitu skor terendah (Minimum) yang diperoleh peserta didik pada angket Pre-Test Motivasi belajar kelas XI MIPA 3 adalah 56 dengan skor tertinggi (Maximum) adalah 84 dengan rata-rata skor (Mean) 68,62 dan standar deviasi 8,196, sedangkan skor terendah (Minimum) yang diperoleh peserta didik pada angket Post-Test Motivasi belajar kelas XI MIPA 3 adalah 62 dengan skor tertinggi (Maximum) adalah 89 dengan rata-rata skor (Mean) 77,14 dan standar deviasi 6,983. 3) Penerapan metode problem solving lebih tinggi daripada motivasi belajar peserta didik pada metode ceramah. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (4,025 > 2,042) dan P value (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas XI MIPA I dan kelas XI MIPA 3. Pada tabel group statistic terlihat rata-rata