SISTEM UPAH BURUH PANEN PADI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI DESA NUSA KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

HASIL PENELITIAN, PENULIS MENEMUKAN BAHWA PRAKTEK PENGUPAHAN BURUH TANI DENGAN SISTEM UPAH BURUH PANEN PADI ADALAH 8:1, SETIAP PEMILIK PADI MENDAPATKAN 8 EMBER GABAH MAKA 1 EMBER UNTUK UPAH KELOMPOK BURUH SAMPAI SELESAI,KEMUDIAN HASIL YANG DIDAPATKAN DARI PEMILIK PADI DITIMBANG SEHINGGA MENGHASILKAN UANG DAN KEMUDIAN DI BAGIKAN ANTARA KETUA KELOMPOK SEBAGAI PEMILIK MESIN DAN UPAH ANGGOTA BURUH DIBAGI RATAKAN. PEMILIK PADI MENANGGUNG MAKANAN,BUKAN HANYA ITU TETAPI JUGA MINUMAN, KUE DAN ROKOK. UPAH YANG DI DAPATKAN DARI PEMILIK PADI TERKADANG 3 SAMPAI 4 KARUNG, KEMUDIAN HASIL YANG DIDAPATKAN DALAM SATU HARI ITU, JIKA ADA PEMBELI YANG MEMBELINYA MAKA AKAN DIJUAL KEMUDIAN DI BAGI DUA ANTARA KETUA KELOMPOK DAN UPAH YANG DITERIMA DALAM SATU HARI YAITU RP.30.000- 70.000. SISTEM UPAH BURUH PANEN PADI DI DESA NUSA, KECAMATAN KAHU, KABUPATEN BONE YAITU SUDAH SESUAI DENGAN EKONOMI LSLAM KARENA PADA UMUMNYA UPAH DIBERIKAN BERUPA PADI DAN BARANG TERSEBUT BISA DIJUAL DAN BARANG TERSEBUT SUDAH JELAS KEPEMILIKAN DAN TIDAK CACAT. DI BAYARKAN SESUAI WAKTU, SUDAH DITENTUKAN SESUAI WAKTU YANG TELAH DISEPAKATI DAN SESUAI ADAT YANG BERLAKU DI DESA NUSA TERSEBUT. DARI HASIL WAWANCARA BEBERAPA BURUH PANEN PADI BERPENDAPAT BAHWA DARI HASIL UPAH TERSEBUT DAPAT DIGUNKAN UNTUK KEBUTUHAN KELUARGA. DI MANFAATKAN UNTUK KEBUTUHAN KELUARGA DAN KEHIDUPANNYA HANYA SAJA ADA YANG BERANGGAPAN BAHWA HASIL DARI BURUH PANEN PADI TERSEBUT DAPAT MENCUKUPI KEBUTUHAN KELUARGANYA NAMUN ADA PULA YANG BERPENDAPAT BAHWA DARI HASIL UPAH BURUH PANEN TERSEBUT TIDAK MAMPU MEMCUKUPI KEBUTUHAN KELUARGANYA KARNA BANYAKNYA KEBUTUHAN KELUARGA TERSEBUT. UPAH HARUS SESUAI DAN BERHARGA, UPAH TELAH SESUAI DENGAN KESEPAKATAN BERSAMA MESKI ADA SEBAGIAN BURUH TIDAK MAKSIMAL DALAM BEKERJA NAMUN HAL ITU DIMAKLUMI MENGGUNAKAN SISTEM KEKELUARGAAN. KETIKA KELOMPOK BURUH BEKERJA MAKA PEMILIK PADI AKAN MEMBAWAKAN BERUPA MAKANAN DAN MINUMAN SERTA ROKOK.