PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LALU LINTAS PADA TEMA 3 KELAS V SDN 1 BALANGNIPA

Hasil wawancara penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran lalu lintas yakni; Guru
menjelaskan terlebih dahulu tentang media pembelajaran lalu
lintas. Setelah dijelaskan, guru kemudian menjelaskan atau
memberikan informasi mengenai keadaan dan perkembangan
hasil belajar peserta didik dengan menentukan warna lampu
lalu lintas untuk setiap peserta didik. Peserta didik yang
mendapatkan lampu hijau adalah peserta didik yang telah
memenuhi syarat: rajin sekolah, tugasnya terpenuhi, dan bisa
menjawab pertanyaan ketika belajar. Lampu kuning untuk
peserta didik yang belum terpenuhi semua mata pelajarannya,
biasanya malas ke sekolah, dan tidak bisa menjawab
pertanyaan, biasanya guru memberikan peringatan. Lampu
merah untuk peserta didik yang tidak aktif belajar, dan tidak
mengumpulkan tugas. Guru kemudian memasangkan pin warna
lampu lalu lintas ke nama peserta didik yang telah ditempel di
styrofoam lain. Penentuan warna lampu lampu lalu lintas dan
pin yang dipasangkan disesuaikan dengan perkembangan
belajar peserta didik. Adapun kelebihan dari media
pembelajaran lalu lintas yaitu: Membantu dan memudahkan
guru dalam proses penilaian peserta didik, Membantu
mengefektifkan peserta didik dalam belajar. Memudahkan
peserta didik dalam mengingat informasi mengenai kondisi dan
perkembangan hasil belajarnya. Meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Kekurangan media visual yaitu memerlukan
pengamatan yang ekstra hati-hati, mudah robek, dan mudah
rusak. Media pembelajaran lalu lintas merupakan media visual.