POLA ASUH ORANG TUA ANAK NELAYAN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK (Studi Kasus di Kelurahan Lappa, Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pola asuh orang tua di kelurahan lappa menggunakan pola asuh demokratis yang di tandai bahwa orang tua harus menghargai pendapat anak, mendukung dan mengarahkan potensi yang di miliki oleh anak-anaknya. Pola asuh yang kedua adalah otoriter. Orang tua di kelurahan lappa harus bersikap otoriter khususnya dalam dalam membatasi pergaulan anak-anaknya karena salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua adalah lingkungan. adapun metode yang dapat digunakan dalam penanaman aspek akidah menggunakan metode teladan dan metode kisah, penanaman aspek ibadah menggunakan metode pengawasan, dan penanaman aspek akhlak dapat menggunakan metode nasehat dan teladan. Dari penggunaan metode tersebut, penulis dapat menamakan jenis pola asuh ummi yang berarti sikap orang tua yang memberikan teladan bagi anak-anak, memberikan pengawasan yang ketat dalam hal mendisiplinkan anak, serta menasehati apabila melakukan hal-hal negatif dan lain sebagainya 2) Faktor pedukung dan faktor penghambat dalam menerapkan pola asuh. a) faktor pendukung yaitu adanya Teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi berdampak positif terhadap beberapa keluarga nelayan. Hal itu disebabkan karena orang tua dapat mengakses informasi tentang tata cara mendidik anak melalui media sosial. Misalnya, mendengarkan ceramah dari kanal You Tube dan aplikasi lainnya. Tersedianya wadah untuk menyalurkan kreatifitas remaja. Misalnya, mengaktifkan diri menjadi pengurus remaja masjid. b) Faktor penghambat: Faktor penghambat sehingga orang tua mengalami kesulitan dalam menerapkan pola asuh yang baik yaitu: pertama, faktor lingkungan, faktor pendidikan orang tua, Faktor ekonomi, tidak adanya program non fisik dari pemerintah, dan faktor teknologi.