IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 4 SINJAI

Hasil penelitian menunjukkan, Pertama, Implementasi
kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran PAI di SMA
Negeri 4 itu disiapkan 3 jam pembelajaran dan ada
perbandingan presentase antara kegiatan keterampilan dengan
praktek dan teorinya, kemudian untuk kelas X khusus PAI
difokuskan kepada materi yang sesuai dengan capaian
pembelajaran (CP). Kurikulum merdeka belajar baru di
terapkan ditahun ajaran 2022/2023 dan sudah berjalan 1
semester (ganjil). Dan penerapan kurikulum merdeka belajar
ini mengacu pada kemampuan kapasitas siswa yang menerima
mata pembelajaran yang dia sukai. Kedua, Faktor pendukung
dan penghambat dalam implementasi kurikulum merdeka
belajar pada pembelajaran pendidikan agama islam dilihat dari
Tehnik analisis SWOT dimana terdapat 4 poin yaitu Strenght
(kekuatan) yaitu dukungan dari Pihak sekolah, dukungan
Sarana dan prasarana terutama Sumber daya manusia (SDM),
Weakness (kelemahan) yaitu siswa belum terbiasa karena
merupakan kurikulum yang baru di terapkan dan beda dengan
kurikulum sebelumnya dan masih dalam tahap adaptasi,
Oppourtunity (peluang) yaitu memiliki kebebasan untuk
memilih mapel yang betul-betul dia minati, dan Threat
(ancaman) tidak ada ancaman apapun karena setiap tahun kita
akan melakukan evaluasi dan hasil kinerjanya bisa di
pertahankan kalau bisa di tingkatkan.