MODEL BISNIS SAPI INSEMINASI BUATAN (IB) DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH DI DESA DUAMPANUAE KEC. BULUPODDO KAB. SINJAI

Dalam Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama dalam membangun model bisnis yang sukses, setiap aspek tersebut harus dipertimbangkan dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar yang ada. Model bisnis sapi inseminasi buatan ini termasuk ke dalam model bisnis Pengembangan bisnis ternak sapi potong. Dimana dalam hal ini Pemerintah mendorong peternak yang sudah ada untuk mengembangkan bisnis ternak sapi potong menjadi cara yang paling mungkin untuk diusahakan. Dan di Desa Duampanuae ini para peternak telah menjalakan bisnis sapi inseminasi buatan dengan menggunakan jenis sapi potong. Kedua, Dalam pandangan Maqashid Syariah, setiap bisnis harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, kemaslahatan, dan etika dalam berbisnis. Oleh karena itu, jika ingin menjalankan usaha sapi inseminasi buatan, perusahaan harus memastikan bahwa proses inseminasi buatan dilakukan dengan cara yang etis dan tidak merugikan hewan ternak hal ini termasuk dalam jenis maqashid dalam memelihara jiwa. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan hewan ternak dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan halal dan berkualitas dan ini termasuk maqashid dalam hal pemeliharaan agama. Dalam hal pemasaran, perusahaan harus memperhatikan etika dan moralitas dalam berbisnis serta memastikan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen hal ini termassuk maqasyid syariah dalam hal pemeliharaan jiwa dan agama. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip Maqashid Syariah, perusahaan dapat menjalankan usaha sapi inseminasi buatan dengan cara yang baik dan mendapatkan keuntungan yang halal dan berkah.