KONSEP PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DI PESANTREN PENDIDIKAN ISLAM DARUL ABRAR

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman karakter religius dilakukan secara
sistematis melalui: 1) internalisasi sepuluh nilai karakter religius: salimul aqidah
(bersih akidah), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul khuluq (akhlak mulia),
qowiyul jismi (fisik yang kuat), mutsaqoful fikri (luas wawasan), qodirun „alal kasbi
(mandiri), mujahidun linafsihi (bersungguh-sungguh), haritsun „ala waqtihi (efisien
dalam waktu), munazhom fii su‟unihi (teratur dalam urusan), dan naafi‟un li ghairihi
(bermanfaat bagi orang lain); 2) penerapan metode pembiasaan harian seperti shalat
berjamaah, dzikir, dan kajian keislaman; 3) keteladanan dari para pengasuh dan guru
dalam akhlak dan ibadah; 4) dukungan lingkungan pesantren yang religius dan
terkontrol; serta 5) keterlibatan orang tua dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di
rumah.
Adapun faktor pendukung meliputi lingkungan pesantren yang kondusif, rutinitas
terstruktur, keteladanan ustadz, dan dukungan teman sebaya. Sementara itu,
hambatan dalam proses penanaman karakter religius antara lain berasal dari latar
belakang santri yang beragam, kurangnya dukungan keluarga, pengaruh media sosial,
dan kelelahan fisik akibat padatnya aktivitas. Temuan ini menegaskan pentingnya
sinergi antara pesantren, keluarga, dan lingkungan sosial dalam membentuk karakter
religius yang kuat dan berkelanjutan.